There’s so much things I truly wanted to say to you. You’ve always been so dear to me, I count you in every step of my fiber being in a way I walk to a new path.

• Pertama. Makasih banyak Judith udah memotivasi aku buat belajar bahasa Perancis (ketawa) soalnya waktu itu kamu pernah bilang beberapa kali kalau aku mengingatkan kamu akan sejarah revolusi Perancis, orang awam bakal aneh dengernya tapi aku entah kenapa malah salting (?) karena kamu pernah bilang ada kaitannya kalau aku itu passionate and strong enough to face anything just like how the country itself tend to be one. Kayaknya juga karena kita sama-sama history freaks. Aku selalu suka setiap Judith udah bahas soal sejarah dunia soalnya aku juga jadi ikutan belajar. Judith cantik kayak lukisan Renaisans kala itu, aku mau pajang kamu di mana-mana kalau aku bisa. <3
• Kedua. Kamu selalu penuh kasih sayang, mungkin itu refleksi diri sendiri, walaupun kamu sedang nggak jatuh cinta pun kamu masih punya hati yang besar. Walaupun kamu lagi di titik terakhir juga kamu selalu berusaha menemukan cinta itu, mungkin kalau kata that one quote, “you’re the love itself” sih. Kamu selalu passionate dan berusaha keras demi dapetin mimpi kamu, menurutku itu keren.
• Ketiga. You truly have a sexy brain (lol) I adore the way you think, I’ve been saying this repeatedly though, but still. Mungkin udah banyak hal yang terjadi di hidup Judith, manis-pahitnya udah dirasakan, sampai bisa menjelma dirimu yang sekarang. Makanya ada pepatah, “bunga juga butuh banyak waktu untu mekar sempurna untuk jadi cantik” kira-kira begitu deh … take it as Jelita - Sal Priadi reference, “mekarlah kau abadi di taman-taman hati.”
• Keempat. Kamu cantik, lucu, menggemaskan. Maksudku between appearance and personality. Aku suka rambut keritingmu, aku suka kalau kamu senyum, aku suka mata kamu (suka salfok sama bulu matanya yang lentik maaf). Aku suka sama Judith yang selalu mau belajar hal baru, walaupun takut juga itu perasaan natural, karena Judith itu manusia. To be human is to feel.