Kisah ini berawal pada jaman pemerintahan Jepang di Korea, saat kaisar Meiji mengambil alih Joseon. Terjadi perubahan mata pencaharian, dari keluarga petani menjadi perantau. Bepergian ke Jepang bukanlah hal yang sulit jika keluargamu memiliki koneksi kuat di pemerintahan boneka Korea waktu itu. Choi Kyukho muda, mengganti namanya menjadi Chikafuji Takeo untuk kuliah teknik mesin di Universitas Waseda. Bakatnya mulai terlihat saat ia membuat pabrik yang memproduksi mesin penanak nasi. Pilihan itu kemudian membawanya menjadi seorang penjual permen karet yang terkenal di masa kini, yaitu Lotte.

Lambat laun usaha yang membaik membawa akhir yang baik pula, bagai merpati berpasang-pasangan Kyukho jatuh hati pada Jungha. Pernikahan sederhana tanpa menghasilkan buah hati karena istri mudanya menderita kanker payudara, Shin Jungha meninggal pada usia 25 tahun.

"Kyukho, kau harus tetap hidup. Demi impianmu, karena doaku akan selalu mengiringi setiap langkah yang kau ambil. Aku percaya padamu." Pesan terakhir istrinya pun membawa ia pada pernikahan kedua. Kali ini dengan seorang wanita Jepang mantan Geisha, Fuji Shio. Tatapan nanar Shio kerap kali mengingatkan Kyukho pada Jungha, gerak tarian yang lemah lembut nan gemulai menyimpan satu kenangan pada relung hatinya. Pernikahan kedua berlangsung cukup megah, karena kali ini mempelai wanita adalah pribumi dari tanah rantau.

Choi Ryu, buah hati pertama disusul Choi Ryou satu tahun kemudian. Selama membesarkan anak ia juga fokus mengembangkan pabrik penghasil permen karet menjadi sebuah perusahaan retail dengan nama yang sama, Lotte Mart. Semakin besar laba yang dihasilkan semakin besar pula keinginan Kyukho untuk melebarkan sayap ke kampung halamannya, mewujudkan mimpi yang sempat tertunda bersama Jungha.

dec 23 2018 ∞
dec 23 2018 +