halo aku di masa depan entah satu minggu, satu bulan atau berpuluh-puluh tahun yang akan datang nanti, kalau kamu baca ini, bersyukurlah atas semua hal yang terjadi dalam hidupmu. i lost another precious person in my life. bedanya, dia masih ada, hidup, masih bisa digapai namun jauh dari gapaian. the pain is excruciating but beautiful. another lesson in life. aku percaya this is my turning point where i can recover from my past, berdamai dengan masa lalu, memaafkan diriku di masa lalu, belajar untuk menerima dan mencintai seadanya. betul katanya hidup adalah pelajaran, setiap orang yang datang adalah pelajaran. jika memang pada akhirnya tidak ditakdirkan untuk bersama, aku tetap bersyukur. sulit rasanya melepas, mengikhlaskan, menjalani fase yang dulu pernah dirasa, mengawali semua dari awal. but nothing i can do besides go along with it. aku tau waktu akan menjawab semuanya. untuk aku yang sedang berduka cita, tetaplah kuat. aku yang sudah pernah melewati hal yang lebih menyakitkan, kehilangan papa, kakek, nenek dan uu. kata uma aku kuat. semua ini masih jauh dibawah dibandingkan aku yang ditinggal keluarga untuk selamanya. kata ara makasih aku yang selalu kuat disaat seperti ini, masih selalu mau bangkit meski dalam keadaan terseok-seok. vidya, percayalah di masa depan sana ada sosok orang yang akan mendengarkan semua kisahmu di masa lalu dan bangga karena kamu telah melewati berbagai cobaan dengan kuat. siapapun itu. entah orang baru, entah orang lama atau mungkin dia. dia yang mau menerima aku di nanti yang akan datang, dia yang dengan sabar melihat perkembanganku, dia yang dengan teguh berjuang untuk mencapai apa yang dia rencanakan. him whom i love so deeply. diawal perpisahan aku marah. rasanya duniaku hancur untuk entah keberapa kalinya. untuk sekedar menghirup udarapun rasanya sulit. the regrets, the pain, the why, hantaman yang sangat keras. tapi melihat dia dengan bangganya berkali-kali menegaskan bahwa dia sudah teguh dengan keputusannya, dengan angkuhnya berkata bahwa dia baik-baik saja, lega katanya. dari situ aku belajar merelakan, belajar ikut bahagia atas kebahagiaan orang yang kita sayang. katanya rasa sayang paling luar biasa itu ketika kita bisa merelakan orang yang kita kasihi demi kebahagiannya. abang, kalau memang ini keputusan yang membuat kamu bahagia, membuat kamu maju, membuat kamu lega, aku rela melepasmu melangkah maju. biarlah aku berdiam dulu disini, dititik akhir kita memutuskan untuk berjalan kearah berbeda. sedikit demi sedikit aku bangkit dari semua kepiluan ini. seperti yang kamu bilang, kita masih teman. meski sulit rasanya membuat dinding pembatas antara kita yang pernah sedekat rambut yang tak terpisahkan. selagi aku bisa melihat dan tau kabarmu itu sudah membuat aku lega. baru di hari ke 5 ini aku berani mencurahkan semua yang ku rasa disini. rasanya mashaallah campur aduk. aku percaya, aku maupun kamu pasti bisa melewati fase ini. doa terbaik untuk kekasih terbaik yang pernah hadir dalam hidupku. terima kasih banyak aku.